Melalui Press Release yangdikirimkan Pengurus Partai Golkar Desa Moreala, Riswan, menyampaikan pandangannya terkait dinamika politik yang sedang terjadi di Halmahera Tengah, khususnya menyangkut penetapan calon bupati dan wakil bupati oleh DPP Golkar. Riswan, sebagai salah satu tokoh masyarakat di desa Moreala, memberikan dukungan penuh terhadap Edi Langkara, yang dianggap sebagai kader setia dan berkontribusi besar terhadap kemajuan daerah.
"Keputusan DPP Golkar yang menetapkan Ikram Malan Sangaji dan Ahlan Jumadil sebagai calon bupati dan wakil bupati Halmahera Tengah telah memicu banyak kontroversi dan kritik tajam. Kami merasa keputusan ini tidak adil dan mencederai prinsip demokrasi," ujar Riswan.
Riswan menambahkan bahwa Edi Langkara telah lama menjadi figur sentral dalam Partai Golkar di Halmahera Tengah. "Kontribusi Edi Langkara terhadap partai dan daerah ini tidak dapat diragukan lagi. Namun, penetapan Ikram Malan Sangaji oleh DPP Golkar tanpa mempertimbangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat lokal menunjukkan ketidakadilan yang mencolok."
BACA: Oligarki dan Operasi Pasar Gelap dalam Pilkada di Maluku Utara: Ancaman Terhadap Demokrasi
Menurut Riswan, langkah ini bukan hanya merugikan Edi Langkara secara pribadi, tetapi juga mencederai prinsip-prinsip keadilan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh partai politik. "Mengabaikan kontribusi kader yang telah bekerja keras di daerah hanya akan merusak integritas partai dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Golkar," tegas Riswan.
Ia juga menyoroti bahwa keputusan ini dipandang sebagai bagian dari upaya sistematis untuk menjegal Edi Langkara dan menghalangi masyarakat asli Fagogoru dari proses politik yang adil. "Keputusan sepihak dalam partai telah menciptakan situasi di mana keputusan penting didasarkan pada kepentingan segelintir elit di pusat, tanpa mempertimbangkan aspirasi masyarakat lokal."
Meskipun menghadapi penyingkiran dan berbagai upaya menjegal dirinya, Edi Langkara tetap menunjukkan keteguhan yang luar biasa. "Sikap ini menunjukkan komitmen dan dedikasi Edi Langkara terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial. Keteguhan beliau juga menginspirasi banyak pihak untuk terus memperjuangkan hak-hak dan kepentingan masyarakat lokal," tambah Riswan.
Riswan berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi Partai Golkar dan partai politik lainnya di Indonesia. "Setiap keputusan politik harus didasarkan pada prinsip keadilan dan penghargaan terhadap kontribusi kader di daerah. Pengabaian terhadap aspirasi masyarakat lokal hanya akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap partai politik dan sistem demokrasi itu sendiri," pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.