Halmahera Tengah (Halteng) menjadi Kabupaten atau daerah strategis baik di level provinsi maupun nasional bahkan internasional. Saat ini Halteng telah menjadi bagian dari rantai pasok industri/bisnis internasional untuk bahan baku logam, baja dan baterai listrik melalui industri pemurnian bijih nikel di teluk Weda. Kepemimpinan di Halteng pada Pilkada 2024 sangat menentukan nasib daerah dan masyarakat minimal untuk 5 tahun kedepan dan akan bijak jika ia mampu meletakkan fondasi politik, sosial dan ekonomi Halteng untuk 20 atau 30 tahun kedepan.
Halteng dengan investasi yang sangat besar sudah pasti mempengaruhi perubahan kondisi sosial. Beberapa komponen sosial berubah sangat signifikan, mulai dari pergesaran budaya, konflik sosial di tengah masyarakat, perputaran ekonomi, infrastruktur publik, dsb. Ini semua merupakan ciri daerah berkembang yang merupakan dampak dari investasi besar yang masuk. kondisi ini harus mampu dikelola dengan baik oleh pemimpin Halteng kedepan.
Arus migrasi yang masif di wilayah Halteng sudah pasti menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan bagi daerah. Dengan adanya orang yang masuk dalam jumlah besar, maka produksi sampah akan meningkat, ini akan menjadi masalah serius jika tidak mampu dikelola dengan tepat. Pemahaman mengenai Influx Management pun menjadi pekerjaan rumah yang harus dipahami Pemimpin Halteng berikutnya. Di sisi lain, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal apakah ikut terdampak oleh investasi besar tersebut? ini juga menjadi tanggungjawab yang cukup kompleks yang harus diselesaikan oleh pemimpin Halmahera Tengah melalui Pilkada 2024 mendatang.
Tantangan tersebut diatas tidak mudah untuk ditangani. Jika pemimpin yang minim pengalaman dan pengetahuan, hanya akan menjadikan daerah ini jalan di tempat atau malah mundur.
Saat ini beberapa nama calon sudah bertebaran di berbagai media. ada yang berasal dari birokrat, politisi dan pengusaha. Bagaimana Halteng dengan kondisi yang ada sekarang mampu dikelola dengan baik dan tepat sehingga memberikan dampak postif bagi masyarakat dan pembangunan daerah, inilah yang menjadi fokus pada momentum Pilkada halteng 2024 mendatang. Sehingga siapapun pemimpinannya, baik dari kalangan birorat, politisi, pengusaha, lokal atau non-lokal, bukanlah suatu masalah selama ia mampu mengelola daerah dengan baik dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Bakal calon yang nama dan fotonya sudah bertebaran, bagi kami semuanya adalah yang terbaik. Namun yang menjadi poin penting adalah “Apakah dia pemimpin yang tepat bagi Halmahera Tengah saat ini?” Memilih pemimpin yang tepat dari yang terbaik, menurut kami itu yang sangat penting. Semua bakal calon atau nanti menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati adalah orang terbaik.
Melalui momentum Pilkada 2024, minimal harus memenuhi 4 syarat ini yang kami anggap tepat untuk memimpin Halteng dalam kondisi saat ini.
Pertama : “Pengalaman” yang cukup dalam mengelola organisasi. Organisasi apapun yang punya kompleksitas dan tekanan yang cukup tinggi. Jika memiliki pengalaman terserbut, ia mampu menyelesaikan permasalahan yang kompleks dan daya tahan terhadap tekanan terutama dalam pengambilan keputusan sudah cukup teruji. Hal ini penting, karena ia akan memimpin Daerah dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, perubahan kondisi sosial yang sangat cepat, dan birokrasi yang masih lambat dalam merespon perubahan.
Kedua : Mempunyai “ketangkasan” dalam menyelesaikan masalah. Pemimpin memang punya banyak masalah, tapi apakah mereka mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat? Ketangkasan juga membutuhkan keberanian dalam mengambil keputusan dan pada saat yang sama dihadapkan dengan masalah lainnya. Jika ia tidak tangkas dalam menyelesaikan masalah, keputusan yang diambil hanya akan menimbulkan masalah baru dan terus berulang sehingga ia berpikir sudah mengambil keputusan dengan cepat dan tepat padahal akan muncul masalah baru dari keputusannya tersebut.
Ketiga : Pemimpin yang “inklusif”. Menjadi pemimpin Halmahera Tengah harus terbuka dan merangkul. Ia harus melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan, sehingga kebijakannya akan didukung penuh oleh masyarakat. Pemimpin Halteng harus mampu menganalisa dan memberdayakan potensi masyarakatnya. Ia harus mampu menempatkan dan mengelola potensi masyarkatnya sehingga masyarakat selain menjadi objek pembangunan juga sebagai penggerak utama pembangunan. Selain itu, pemimpin yang dialogis juga sangat dibutuhkan oleh daerah yang sedang berkembang seperti Halteng
Keempat : “Memimpin dengan Jiwa Melayani.” Jangan otoriter atau arogan. Halteng adalah kabupaten yang keberagamannya sangat tinggi. Banyak budaya yang masuk disini sehingga ketika anda tidak mampu menempatkan posisi Anda sebagai pemimpin yang melayani, itu hanya akan menjadi batu sandungan bagi kepemimpinan anda. Jiwa melayani ini juga harus diterapkan dalam birokrasi. Halteng suka dan tidak suka, mau tidak mau sudah menjadi kabupaten industri, artinya apa? semua berjalan serba cepat dan results oriented atau berorientasi pada hasil. ketika semua sudah berorientasi pada hasil, maka sudah otomatis semua prosesnya sudah harus berjalan dengan baik dan lancar. semua yang datang ke kantor pemerintah merasa diperlakukan dengan ramah dan dilayani dengan proses yang cepat. Mungkin digitalisasi pelayanan publik sudah harus menjadi program prioritas pemimpin Halteng kedepan.
Halmahera Tengah telah dan akan ber-transformasi dengan cepat pada hampir segala aspek. Karena itu, pemimpinnya pun harus memiliki jiwa dan visi yang transformatif yang beriringan dengan nilai-nilai luhur Fagogoru. Kecepatan pembangunan infrastruktur dan perubahan sosial harus mampu direspon dengan cepat, tepat dan bijak oleh pemerintah dan birokrasinya sehingga tidak tertinggal oleh arus perubahan yang sangat masif yang terjadi. Karena itu, pemimpin transformatif adalah mutlak bagi Halmahera Tengah melalui momentum Pilkada 2024. Masyarakat harus berani menentukan pilihan pada calon yang mempunyai pengalaman dalam memimpin, ketangkasan dalam menyelesaikan masalah, terbuka dengan segala masukan dan kritikan serta memiliki jiwa melayani.
Penulis : Mohamad Fuad Albar Founder/Executive Director Fagogoru Institute
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.