MEDIACOGOIPA.ONLINE PATANI BARAT- Malam itu, Minggu, 15 September 2024, kecamatan yang biasa sunyi berubah tegang. Di bawah langit malam yang tenang, tindakan brutal dilakukan oleh tangan-tangan yang tak mengerti arti demokrasi. Dua baliho yang menggambarkan harapan banyak warga—baliho yang menampilkan Edi Langkara dan Abd. Rahim Odeyani, dua sosok yang begitu mereka percayai—ditemukan terkoyak di Desa Bobane Jaya dan Remdi, Patani Barat.
Sebuah serangan. Bukan hanya pada baliho, tetapi pada harapan. Harapan akan perubahan, akan masa depan yang lebih baik. Warga yang memasang baliho tersebut tak hanya ingin memperkenalkan sosok calon pemimpin, tetapi mereka juga sedang berbicara tentang pilihan mereka, tentang hak mereka, tentang suara yang ingin mereka suarakan pada Pilkada 2024. Dan malam itu, suara-suara mereka dihancurkan dengan lembaran baliho yang terrobek.
Yang lebih menyayat hati, pelaku-pelaku pengrusakan itu diduga berasal dari kubu lawan politik, IMS-ADIL, di mana Ahlan Djumadil sebagai calon Wakil Bupati berdiri. Peristiwa ini terjadi tepat di depan rumah Hi. Sahrun Djafar, lokasi posko utama Elang-Rahim di Patani Barat, menambah luka mendalam bagi mereka yang dengan tulus mendukung perjuangan pasangan ini. Tak hanya itu, dua baliho lainnya di Bobane Remdi dan Bobane Jaya turut menjadi korban kebencian dan hasutan.
“Kami sangat kecewa dan terluka dengan tindakan ini. Kami yang selama ini menjaga suasana tetap damai, yang berharap Pilkada berjalan jujur dan damai, justru mendapatkan balasan yang begitu menyakitkan,” ungkap salah satu pendukung Elang-Rahim dengan suara bergetar.
Di Patani Barat, tim dan pendukung Elang-Rahim selalu menahan diri. Mereka tahu, bahwa untuk mencapai kemenangan yang sejati, kedamaian dan kehormatan harus dijaga. Namun malam itu, bukan hanya baliho yang dirusak, tapi juga kepercayaan. Kepercayaan bahwa demokrasi adalah tentang menghormati pilihan orang lain, tentang berdebat dengan gagasan, bukan dengan kekerasan.
Baca : Gemuru Patani Utara Siap Menangkan Elang - Rahim di Pilkada Halteng 2024
Ketua Partai Buruh Halmahera Tengah, Aslan Sarifudin, tak kuasa menahan amarah yang tersembunyi di balik kata-kata. “Kami meminta seluruh pendukung untuk tetap tenang, meskipun hati ini terluka. Jangan terpancing oleh emosi, meskipun yang dilakukan oleh mereka begitu menyakitkan. Tetaplah kuat, karena kami masih memiliki tugas besar untuk memenangkan Elang-Rahim di Patani Barat,” ucapnya penuh haru.
Serangan ini tak hanya melukai pendukung Elang-Rahim, tetapi juga merobek nilai-nilai dasar demokrasi itu sendiri. Ketika baliho-baliho itu terkoyak, yang tercabik bukan hanya gambar di atasnya, melainkan juga kepercayaan bahwa kita bisa berbeda pendapat tanpa harus menghancurkan satu sama lain. Di Patani Barat, luka ini masih terasa perih, tetapi warga berharap, di hari-hari yang akan datang, keadilan bisa tegak dan harapan bisa kembali utuh.(*)
.png){kind=avatar}
.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.