MEDIACOGOIPA.ONLINE GEBE– Pulau Fao, sebuah pulau kecil yang tergolong dalam kawasan hutan lindung, kini menjadi pusat perhatian publik setelah dilaporkan adanya aktivitas pendaratan alat berat milik PT. Aneka Niaga Prima (PT. ANP). Warga setempat, khususnya di Pulau Gebe, menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap konversi hutan lindung ini menjadi lahan produksi tambang.
Narasi Warga dan Tanggapan Publik
Sunardi Jafar, seorang warga setempat, memberikan informasi terkait pendaratan alat berat ini. "Adik dengar dari orang-orang, kemudian siangnya saya ke pelabuhan dan melihat kapal yang membawa alat berat sudah berlabuh di samping Pulau Fao, di area IUP-nya PT. ANP," ungkap Sunardi. Ia menambahkan bahwa pendaratan tersebut sudah pasti dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
Ketidak berdayaan dan Kekhawatiran Warga
Tanggapan warga terhadap aktivitas ini bervariasi. Sunardi mengungkapkan bahwa ada tarik menarik pendapat di kalangan masyarakat. "Kebanyakan warga yang tidak mengiyakan PT. ANP untuk menambang di Pulau Fao merasa pasrah. Mereka berharap suatu saat aktivitas ini bisa dihentikan," ujarnya. Trauma akibat peristiwa demonstrasi warga Gebe terhadap perusahaan PT. FBLN pada tahun 2016 yang berujung pada penangkapan masih menghantui warga. Ketakutan menghadapi aparat keamanan membuat warga merasa enggan untuk melawan aktivitas tambang ini secara terbuka.
Dukungan dan Penolakan Terhadap Tambang
Meskipun ada warga yang mendukung kegiatan tambang, Sunardi menilai mereka hanya mengikuti arus. "Warga yang pro-perusahaan di Pulau Fao kebanyakan hanya ikut-ikutan saja," katanya. Sunardi juga menyebutkan bahwa keterlibatan warga lokal dalam aktivitas perusahaan belum jelas, mengingat jumlah mereka cukup banyak dan tersebar dalam beberapa kelompok.
Harapan Warga dan Seruan untuk Perhatian Pemerintah
Warga Gebe mendesak pemerintah untuk turun tangan dalam menyelesaikan masalah ini. Mereka berharap berbagai cara dapat dilakukan agar Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. ANP dicabut. "Ketidakberdayaan masyarakat Gebe harus menjadi perhatian para pejabat publik. Apalagi perusahaan ini punya banyak hubungan kerja sama," tegas Sunardi.
Investasi Tambang dan Dampaknya
Wilayah Pulau Gebe saat ini menjadi sasaran investasi tambang. Warga merasa terancam dengan kehadiran berbagai perusahaan tambang yang mengincar kekayaan alam di pulau ini. Sunardi menekankan bahwa perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait sangat diperlukan untuk melindungi Pulau Fao dan masyarakat yang menggantungkan hidup pada kelestarian lingkungan.
Penutup
Situasi ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah, untuk memastikan bahwa kepentingan lingkungan dan masyarakat tidak diabaikan. Pulau Fao, sebagai kawasan hutan lindung, harus tetap dilindungi dari aktivitas yang merusak. Masyarakat Gebe berharap suara mereka didengar dan hak-hak mereka dilindungi dalam menghadapi ancaman tambang yang kian merajalela.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.