Ali Akbar Muhammad [Penulis merupakan Anak Muda Pnu Were]
Masyarakat Halmahera Tengah, memberi ia gelar sebagai Lagae Sawai. Ia lahir pada masa-masa Indonesia mendekati perubahan politik dari masa Orde Lama ke Masa Orde Baru. Tepat pada 25 Mei 1958 di kampung bersejarah Weda. Saat ini menjadi Ibu Kota Kabupaten Halmahera Tengah.
Ia lahir dari orang tua Bapak H. Ali Ibrahim (alm) dan Ibu Hj. Arfah (alm). Ia anak keempat dari enam bersaudara. Kakak pertamanya bernama M. Tauhid Ali, keduako bernama Umar Ali, ketiga Hadidjah Ali, keempat ia sendiri dengan nama asli Ir. H.M. A Yasin Ali, M.M.T, saudara kelima bernama Nur Rahmat Ali, dan sodara bungsunya bernama Nurohman Ali.
Dari hasil penelusuran saya menemukan beliau memulai pendidikan dasarnya di SD GPM Nania Ambon. Sekolah ini berlokasi di tempat lahirnya sang Pahlawan Nasional, Patimura. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya ia kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah pertama sampai selesai di Sekolah Teknik Negeri (STN) 1 Ambon.
Pendidikan menengah atas ia selesaikan di Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri 1 Ambon. Selama bersekolah ia tinggal bersama bersama paman dan bibinya. pamannya merupakan seorang staf di kantor kejaksaan dan sekaligus karyawan kontraktor.
Ketekunan dan kecerdasannya semasa pendidikan dasar, pendidikan menenengah pertama dan pendidikan menengah atas. Menjadi fondasi ia melanjutkan dijenjaang perguruan tinggi di Makasar, Sulawesi Selatan, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, menjadi besik keilmuan yang ia geluti pada kampus Universitas Muslim Makasar (UMI). Tahun 1986 ia berhasil meraih gelar starata satu (S1) dan 1989 ia raih setelah bergelut di dunia kerja.
Di Makasar, Sulawesi Selatan, ia menemukan cinta sejatinya. Hingga membawa pada jenjang pernikahan, yang bertahan sampai saat ini. Mutiara T. Yasin ialah sosok perempuan, cinta sejati, Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T.
Pernikahan keduanya telah dianugrahi enam putri, yaitu 1) Astri Tiasari S.Ked M. Kes; 2) Arina Pebriyana S.T; 3) Arini Pebriyani S.E. Ak. M.M; 4) Arwindah Citra Tidora S.E; 5) Athiyah Bashira, dan bungsu 6) Athirah Bahira.
Ia memulai karir politiknya dengan menjadi buruh di perusahaan PT. Hijrah Nusatama (1986), Pegawai Negeri Sipil di Departemen Pekerjaan Umum Kabupaten Halmahera Tengah (1990). Kemudian menjabat, Pj Kepala Seksi Penyehatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Halmahera Tengah (1993), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Halmahera Tengah (1996) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah. Saat itu Ibu Kota Halmahera Tengah masih di Tidore.
Setelah melalui perjuangan panjang masyarakat Weda-Patani-Gebe, untuk memindahkan Ibu Kota Halteng dari Tidore ke Weda. Perjuangan tersebut telah membuahkan hasil dengan, Weda kemudian menjadi Ibu Kota Kabupaten Halmahera Tengah.
Tahun 2007 ketika digelar Pilkada perdana, Kabupaten Halmahera Tengah (Weda-Patani-Gebe). Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T bersama pasangannya Gawi Abbas, S. E terpilih secara demokratis sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Weda, Ibu Kota Halmahera Tengah, yang masih jauh dari kelayakan pembangunan.
Weda kemudian mengalami perubahan secara infrastruktur yang begitu cepat dan Indah. Keduanya kemudian mendorong pembangunan dari berbagai aspek di Halmahera Tengah. Priode pertama 2007-2012, Halmahera Tengah, beribu Kota di Weda mulai dikenal dikancah nasional maupun internasional.
Setelah berhasil mememipin selama lima tahun pada priode pertama. Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T kembali terpilih bersama pasangnnya Soksi Hi. Ahmad S.H. sebagai Bupati dan Wakil Bupati Priode kedua 2012-2017.
Kabupaten Halmahera Tengah, pada priode pertama kepemimpinan Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T. Berhasil meraih penghargaan penghargaan Administrasi Pemerintahan Terbaik se-Provinsi Maluku Utara dan meraih predikat Kabupaten Tercepat dan Terpesat dalam Pembangunan Infrastruktur di Antara 132 Kabupaten Pemekaran di Seluruh Indonesia.
Hasil penelitian jurnal Wiwi Silfia Djabar dengan judul PERAN BUPATI DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN JALAN DI KABUPATEN HALMAHERA TENGAH. Priode pertama kepemimpinnanya sukses meningkatkan pembangunan daerahnya di Kabupaten Halmahera Tengah sudah terbukti dengan dana APBD yang hanya 300 Miliyar beliau dapat membangun daerah ini lebih berkembang dari tahun sebelumnya.
Priode kedua menjabat sebagai Bupati, upaya untuk memajukan infeastruktur dan kesejahteraan terus dilakukan. Berhasil membangun Kabupaten Halmahera Tengah. Pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) maluku Utara 2019.
Dia diusulkan oleh Partai PDIP untuk menjadi Calon Wakil Gubernur yang berpasangan dengan Abdul Gani Kasuba. Mereka terpilih secara demokratis dan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Keduanya juga berhasil mengubah Ibu Kota Provinsi Maluku Utara, Sofifi, secara infrastruktur berkemajuan. Serta mendorong berbagai upaya untuk kesejahteraan Maluku Utara.
Namun kabar buruk harus diterima oleh Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T, Wakil Gubernur Maluku Utara diakhir masa jabatannya. Pasalnya Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, ditetapkan sebagai tersangka Korupsi, setelah operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.
Sebagai seorang yang punya fondasi kepemimpinan, membuat ia tetap tegar. Kementerian Dalam Negeri, M Tito Karnavian, menerbitkan SK secara resmi menugaskan Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T sebagai plt Gubernur Maluku Utara priode 2023-2024.
Demikian napak tilas politik Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T. Ia mengakhiri masa jabatannya pada bulan mei 2024. Jikalau tulisan ini dibaca oleh Ir. H.M. Al Yasin Ali, M.M.T, selaku Mantan Plt Gubernur Maluku Utara. Harapan besar penulis bisa bertemu dengan beliau. Mediskusikan napak tilas politiknya. Sekaligus bisa menjadikan tulisan ini menjadi sebuah buku.
Tulisan Ini Pernah di Terbitkan www.mimbartimur.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.